Skip to main content

Walau Ku Tak Dapat Melihat



Di siang bolong aku sibuk mengeluh ini itu tentang imelda yang rewel minta makan, sambil mengomel karena melihat jam yang hampir menunjukkan pukul 12.00 tandanya aku harus segera menyelesaikan semua pekerjaan dan pergi menjemput ieva di sekolah....

Komputer yang Youtube nya sedang menyala memutar lagu rohani dari beberapa penyanyi. Sayup-sayup aku dengar lagi lagu yang nadanya indah dan enak didengar kapanpun....

Sampai aku lihat yang menyanyi, seorang gadis kecil dengan suara merdu sekali dan dia sambil memainkan piano... dan dia tidak punya mata.

Grezia Epiphania


Terima kasih Grezia, kamu selalu mengingatkanku akan kebaikan Tuhan setiap detiknya dalam hidupku. Walau kamu tidak bisa melihat, tapi kamu terus percaya bahwa Tuhan punya rencana yang indah di setiap hari dalam kehidupan kita.

Tanpa sadar sambil menonton air mataku mengalir. Bukan karena iba padanya, melainkan karena malu. Malu sudah banyak mengeluh, malu karena kalah semangat dengan Grezia, malu menjadi manusia yang belum membaik setiap harinya...

Tuhan pasti memakai kamu sebagai alatnya yang terbaik, Grezia. You're such an amazing girl, may God bless you every single day of your life, sampai kamu dapatkan mahkota kehidupan yang cuma sementara ini, untuk bersatu denganNya suatu hari nanti di Surga.... melalui kamu, semakin nyata dalam penglihatanku, bahwa Tuhan selalu ada dan sama dari dulu, sekarang, dan sampai akhir jaman.




Seperti wanita mengurapiMu
Menangis dibawah kakiMu
Demikian hidupku mau mengasihiMu
Yesus Engkau baik bagiku

Reff:
Sampai akhir ku menutup mata
Ku tetap setia menanti janjiMu
Sampai kudapatkan mahkota kehidupanku
Ku tetap setia, tuk melayaniMu

Seperti wanita mengurapiMu
Menangis dibawah kakiMu
Demikian hidupku mau mengasihiMu
Yesus Engkau baik bagiku

Reff:
Sampai akhir ku menutup mata
Ku tetap setia menanti janjiMu
Sampai kudapatkan mahkota kehidupanku
Ku tetap setia, tuk melayaniMu

Popular posts from this blog

Baby Einstein Video

Sejak usia 4 bulan, aku sering puterin video Baby Einstein buat anakku. kenapa aku pilih video ini? 1. Baby Einstein isi materinya menarik, ada jalan cerita pakai fabel binatang. Tokoh binatangnya juga variasinya nggak banyak,jadi gampang diingat sama anakku:) ada pelajaran tentang warna,bentuk,angka,dan yang paling penting, musik!:) 2. Errr...tidak menganjurkan yang bajakan sih krn gampang rusak, tapiii...kalau budget terbatas ya gapapalah beli bajakannya, hahaha prinsip ekonomi banget *malu* 3. Materinya macem2 dan mendidik banget, mulai dari angka, bentuk, warna,melukis, main, menyanyi ada semua,aku kurang tahu 1 set lengkap sebenernya ada berapa dvd, kayaknya sekitar 20 judul deh... 4. Pas muterin video,kitanya bisa istirahat bentar,hueeh kadang namanya mama kan bisa capek juga... Sebaiknya dalam sehari juga nggak sering-sering, sejam cukup:) Actually, aku ngga pernah kasih anakku nonton tv lokal dari dia bayi... menurutku tayangannya nggak ada yang "sehat". Lebih baik ki...

Review tempat main anak BSD

Aduuh udah lamaaa bertahun-tahun nggak buka blogspot lagi, gara-gara INSTAGRAM EFFECT.... bikin males nulis dan nggak produktif. Padahal kalau secara penyimpanan memori, lebih asyik blogspot yang nanti bisa diwariskan ke anak-anak lho... Ceritanya kali ini mau cerita aja tentang area main anak sekitaran BSD walaupun baru 3 tahun tinggal resmi disini. Hari biasa aktivitas aku sama anak-anak udah mayan padat, apalagi sejak ieva masuk SD dan imelda masuk TK, otomatis muternya yaaa sekitaran BSD doang, hehehe.... Eniwey, BSD sekarang macet banget yah. Sejak ada Hall ICE dan AEON, tiap weekend daerah putaran maut ITC-BSD Junction itu pasti muacet pol. Dasarnya gw emak males ngesot jalan-jalan, ini cerita beberapa tempat main anak: 1. Little Jungle, Flavor Bliss, Alam Sutera Harga Tiket 2016: WEEKDAYS  Reguler 40.000,-/anak. VIP 60.000/anak, pendamping 10.000/orang. VIP itu bisa main yangoutbond segala. WEEKEND Reguler 60.000,-/anak. VIP 90.000/anak, pendamping 15.000/orang. ...

ITB, Dulu dan Sekarang

Nggak terasa 7 tahun berlalu sejak aku lulus dari bangku kuliah. Tapi bicara tentang ITB "masa dulu", tentu lebih banyak alumni dan pakar yang sukses dan lebih pantas untuk nulis ulasan di blognya, misalnya... Aburizal Bakrie, mungkin? hahaha... *bad idea, tampaknya beliau terlalu sibuk buat nulis blog ITB dari udara tahun 1920-an Mungkin angkatanku, 2001, adalah angkatan peralihan, dimana ITB mulai tahun 2002 mulai memberlakukan penerimaan "jalur khusus" yang dikenal luas sebagai jalur orang pintar (dan berduit). Sejak saat itu lapangan-lapangan di ITB yang rimbun mulai dipugar menjadi parkir mobil. Hanya memakan waktu sekitar tiga angkatan, saat aku lulus di 2005, kedua lapangan besar di depan Aula Barat dan Aula Timur sudah disesaki mobil mahasiswa. Lapangan basket yang terkenal sejak jaman dahulu dengan kerimbunannya mulai dibongkar, yang kini menjadi area Student Centre dengan arsitektur barunya yang minimalis dan gersang. Satu-persatu bangunan kenanga...