Skip to main content

Tips Menghindari Gigitan Nyamuk

Binatang satu ini emang menyebalkan untuk anak-anak. Resiko sakit juga banyak ditimbulkan sama nyamuk, mulai dari bentol hingga demam berdarah. Aku termasuk yang "over protektif" terhadap anak biar nggak banyak digigit nyamuk, berikut beberapa pengalaman sejak babyku lahir hingga sekarang:

  1. Setelah mandi sore, segera balur minyak telon, terutama di area tangan dan kaki yang nggak tertutup baju. Sekarang ada juga produk minyak telon yang sekaligus mengandung bau sereh yang tidak disukai nyamuk,aku termasuk pengguna produk ini.
  2. Kalau bayi mulai aktif tangannya, harus lebih hati-hati, takutnya minyak di badan nempel ke tangan, tangannya untuk kucek-kucek mata, nanti bisa perih. Di sore hari aku selalu pakaikan piyama setelah dioles minyak, jadi tangan anak nggak kena minyaknya karena ketutup pakaian. Kalau siang hari pakai kaos biasa aja jangan yang lengan panjang atau piyama, cukup dijagain aja dan dioles minyak jangan sampai ada nyamuk nempel, karena nyamuk siang lebih berbahaya.
  3. Bisa pakai tirai untuk menghalangi nyamuk. Aku pakai produk Javan Canopy, tirainya seukuran ranjang, agak ribet sih kalau mau naik turun ranjang, tapi untuk anak aman banget, ada resleting yang bisa ditutup jadi ortu ikut tidur di dalam tenda, hehehe
  4. Kalau terlanjur digigit, aku pakai salep merk Andantol, salep ini menghilangkan rasa gatal, jadi anak nggak garuk2 badannya, sehingga kulit tidak luka.

Popular posts from this blog

Review tempat main anak BSD

Aduuh udah lamaaa bertahun-tahun nggak buka blogspot lagi, gara-gara INSTAGRAM EFFECT.... bikin males nulis dan nggak produktif. Padahal kalau secara penyimpanan memori, lebih asyik blogspot yang nanti bisa diwariskan ke anak-anak lho... Ceritanya kali ini mau cerita aja tentang area main anak sekitaran BSD walaupun baru 3 tahun tinggal resmi disini. Hari biasa aktivitas aku sama anak-anak udah mayan padat, apalagi sejak ieva masuk SD dan imelda masuk TK, otomatis muternya yaaa sekitaran BSD doang, hehehe.... Eniwey, BSD sekarang macet banget yah. Sejak ada Hall ICE dan AEON, tiap weekend daerah putaran maut ITC-BSD Junction itu pasti muacet pol. Dasarnya gw emak males ngesot jalan-jalan, ini cerita beberapa tempat main anak: 1. Little Jungle, Flavor Bliss, Alam Sutera Harga Tiket 2016: WEEKDAYS  Reguler 40.000,-/anak. VIP 60.000/anak, pendamping 10.000/orang. VIP itu bisa main yangoutbond segala. WEEKEND Reguler 60.000,-/anak. VIP 90.000/anak, pendamping 15.000/orang. VIP

Baby Einstein Video

Sejak usia 4 bulan, aku sering puterin video Baby Einstein buat anakku. kenapa aku pilih video ini? 1. Baby Einstein isi materinya menarik, ada jalan cerita pakai fabel binatang. Tokoh binatangnya juga variasinya nggak banyak,jadi gampang diingat sama anakku:) ada pelajaran tentang warna,bentuk,angka,dan yang paling penting, musik!:) 2. Errr...tidak menganjurkan yang bajakan sih krn gampang rusak, tapiii...kalau budget terbatas ya gapapalah beli bajakannya, hahaha prinsip ekonomi banget *malu* 3. Materinya macem2 dan mendidik banget, mulai dari angka, bentuk, warna,melukis, main, menyanyi ada semua,aku kurang tahu 1 set lengkap sebenernya ada berapa dvd, kayaknya sekitar 20 judul deh... 4. Pas muterin video,kitanya bisa istirahat bentar,hueeh kadang namanya mama kan bisa capek juga... Sebaiknya dalam sehari juga nggak sering-sering, sejam cukup:) Actually, aku ngga pernah kasih anakku nonton tv lokal dari dia bayi... menurutku tayangannya nggak ada yang "sehat". Lebih baik ki

ITB, Dulu dan Sekarang

Nggak terasa 7 tahun berlalu sejak aku lulus dari bangku kuliah. Tapi bicara tentang ITB "masa dulu", tentu lebih banyak alumni dan pakar yang sukses dan lebih pantas untuk nulis ulasan di blognya, misalnya... Aburizal Bakrie, mungkin? hahaha... *bad idea, tampaknya beliau terlalu sibuk buat nulis blog ITB dari udara tahun 1920-an Mungkin angkatanku, 2001, adalah angkatan peralihan, dimana ITB mulai tahun 2002 mulai memberlakukan penerimaan "jalur khusus" yang dikenal luas sebagai jalur orang pintar (dan berduit). Sejak saat itu lapangan-lapangan di ITB yang rimbun mulai dipugar menjadi parkir mobil. Hanya memakan waktu sekitar tiga angkatan, saat aku lulus di 2005, kedua lapangan besar di depan Aula Barat dan Aula Timur sudah disesaki mobil mahasiswa. Lapangan basket yang terkenal sejak jaman dahulu dengan kerimbunannya mulai dibongkar, yang kini menjadi area Student Centre dengan arsitektur barunya yang minimalis dan gersang. Satu-persatu bangunan kenanga