Skip to main content

Wisata 9 Hari 8 Malam Hongkong, Macau, Shenzen, Malaysia dengan Anak (1)

Ishhh udah berapa tahun nggak jalan jauh yaa... sejak punya dua anak, banyak banget prioritas keuangan yang akhirnya menggusur impian kami sekeluarga jalan-jalan. Iyalahh...semua keluarga muda mengamini yaa, i was born cute but not rich, hahaha! Tapi alhasil ada beberapa aset properti kami yang dah lunas dan itu menghibur saat ngliat foto temen-temen lain yang masih single atau belom beranak lagi foto di depan Big Ben. Life is about a choice, RIGHT?

Tahun 2016 udah jadi cita-cita/target kita untuk pergi berempat sekeluarga. Tinggal nunggu ijin dari Tuhan aja dan syukurlah dikabulkan, akhirnya bulan Oktober 2016 kita semua cabut ke beberapa negara; Hongkong, Macau, Shenzen, Malaysia.

Semuanya pake persiapan mateng 4 bulan sebelumnya, karena kita gak pakai tur apapun dan bawa 2 anak, waktu itu ieva 7 dan imelda 4 tahun. Pertimbangannya, pakai tur itu udah jelas rugi, apalagi di era google maps dan aplikasi online pemesanan berbagai hotel dan tiket pesawat. Baiklahhh mari kita rinci satu-persatu yaa... (si papa jagonya ngurus pretil beginian, maklum orang golongan darah A emang mitosnya demen banget ngurusin hal detail)

Langkah yang harus dilakukan dari awal?

1. Beli buku panduan wisata di Gramedia
2. Buka google, cari tahu semua objek wisata itu lebih detail, sampai ke harga tiket masuknya
3. Buka youtube, cari semua info tentang negara itu. Jaman sekarang kita diuntungkan sama kenarsisan  orang Imdonesia, dimana-mana ada vlog untuk liputan jalan-jalan. Sangat membantu untuk kita cari tahu tentang semua negara dan suasana disana kyk apa, sekaligus ajak anak kita nonton juga supaya di kepala mereka dah ada gambaran.
4. Install aplikasi online (kita pakai traveloka) untuk seluruh pemesanan tiket pesawat dan hotel. Praktis kannn...
5. Belanja outfit *yuhuu ini paling asik, apalagi kalo pergi ke negara yang dingin.
6. Paling penting: SUSUN JADWAL DAN SELURUH RINCIAN PENGELUARAN di tabel Excel. Setelah selesai, print
7. Print semua peta yang penting kayak peta kereta dan arah hotel, peta kuliner, peta wisata, dsb. Atau cukup bawa buku panduan aja biasanya dah ada peta di dalamnya.
8. Kami pesan semua hotel dan flight dari traveloka. Sebelumnya lihat semua review orang tentang hotel.
9. Buat jadwal wisata beserta jam dan biaya tiket masuknya. Lalu setelah jadi semuanya di print, dijadiin hand out untuk pegangan selama wisata. Karena belum tentu di negara lain wifi nya tersedia dimana pun. Kalau ada hand out kita bisa tetap terarah dalam menentukan jadwal hari itu mau kemana aja  tanpa perlu browsing lagi di negara orang.

FAQ tentang HK:

1. Bulan apa yang baik untuk kesana? Oktober-November, suhu berkisar 20-24 derajat Celsius. lebih sejuk dari Bandung
2. Outfit apa yang dibawa? Baju tebal kayak sweater penting banget. Jaket tebal enggak perlu, cukup jaket biasa 2 lapis.
Untuk anak-anak, sebaiknya jaket tebal wajib bawa (karena suhu bisa turun drastis), piyama tebal
3. Susah nggak medan untuk bawa anak kecil? Enggak, karena semua transportasi umum baik sistemnya. Hanya saja, sebaiknya anak sudah berumur diatas 5 tahun karena wisata HK harus banyak jalan kaki jadi bakal capek sekali. Imelda masih 4 tahun disini, jadi agak sering digendong, dan sempat sakit di HK.
Kurs per Oktober 2016
RMB Yuan = 1950,-
$ HKD = 1700,-
Ringgit = 3100,-

Demikian persiapan awalnya

Popular posts from this blog

Baby Einstein Video

Sejak usia 4 bulan, aku sering puterin video Baby Einstein buat anakku. kenapa aku pilih video ini? 1. Baby Einstein isi materinya menarik, ada jalan cerita pakai fabel binatang. Tokoh binatangnya juga variasinya nggak banyak,jadi gampang diingat sama anakku:) ada pelajaran tentang warna,bentuk,angka,dan yang paling penting, musik!:) 2. Errr...tidak menganjurkan yang bajakan sih krn gampang rusak, tapiii...kalau budget terbatas ya gapapalah beli bajakannya, hahaha prinsip ekonomi banget *malu* 3. Materinya macem2 dan mendidik banget, mulai dari angka, bentuk, warna,melukis, main, menyanyi ada semua,aku kurang tahu 1 set lengkap sebenernya ada berapa dvd, kayaknya sekitar 20 judul deh... 4. Pas muterin video,kitanya bisa istirahat bentar,hueeh kadang namanya mama kan bisa capek juga... Sebaiknya dalam sehari juga nggak sering-sering, sejam cukup:) Actually, aku ngga pernah kasih anakku nonton tv lokal dari dia bayi... menurutku tayangannya nggak ada yang "sehat". Lebih baik ki...

Review tempat main anak BSD

Aduuh udah lamaaa bertahun-tahun nggak buka blogspot lagi, gara-gara INSTAGRAM EFFECT.... bikin males nulis dan nggak produktif. Padahal kalau secara penyimpanan memori, lebih asyik blogspot yang nanti bisa diwariskan ke anak-anak lho... Ceritanya kali ini mau cerita aja tentang area main anak sekitaran BSD walaupun baru 3 tahun tinggal resmi disini. Hari biasa aktivitas aku sama anak-anak udah mayan padat, apalagi sejak ieva masuk SD dan imelda masuk TK, otomatis muternya yaaa sekitaran BSD doang, hehehe.... Eniwey, BSD sekarang macet banget yah. Sejak ada Hall ICE dan AEON, tiap weekend daerah putaran maut ITC-BSD Junction itu pasti muacet pol. Dasarnya gw emak males ngesot jalan-jalan, ini cerita beberapa tempat main anak: 1. Little Jungle, Flavor Bliss, Alam Sutera Harga Tiket 2016: WEEKDAYS  Reguler 40.000,-/anak. VIP 60.000/anak, pendamping 10.000/orang. VIP itu bisa main yangoutbond segala. WEEKEND Reguler 60.000,-/anak. VIP 90.000/anak, pendamping 15.000/orang. ...

ITB, Dulu dan Sekarang

Nggak terasa 7 tahun berlalu sejak aku lulus dari bangku kuliah. Tapi bicara tentang ITB "masa dulu", tentu lebih banyak alumni dan pakar yang sukses dan lebih pantas untuk nulis ulasan di blognya, misalnya... Aburizal Bakrie, mungkin? hahaha... *bad idea, tampaknya beliau terlalu sibuk buat nulis blog ITB dari udara tahun 1920-an Mungkin angkatanku, 2001, adalah angkatan peralihan, dimana ITB mulai tahun 2002 mulai memberlakukan penerimaan "jalur khusus" yang dikenal luas sebagai jalur orang pintar (dan berduit). Sejak saat itu lapangan-lapangan di ITB yang rimbun mulai dipugar menjadi parkir mobil. Hanya memakan waktu sekitar tiga angkatan, saat aku lulus di 2005, kedua lapangan besar di depan Aula Barat dan Aula Timur sudah disesaki mobil mahasiswa. Lapangan basket yang terkenal sejak jaman dahulu dengan kerimbunannya mulai dibongkar, yang kini menjadi area Student Centre dengan arsitektur barunya yang minimalis dan gersang. Satu-persatu bangunan kenanga...